Rabu, 23 Desember 2020
Organisasi (itu) Konseptual-Idealis
Sabtu, 12 Desember 2020
Organisasi dan kepegawaian
Rabu, 09 Desember 2020
Invasi Psikis Covid19
Narasumber Abrakadabra
Senin, 07 Desember 2020
Menanti Suplay Mahasiswa Unggul
Senin, 16 November 2020
Mengayun Diantara Dua Pasal
Jumat, 06 November 2020
Manajemen Pendidikan Membutuhkan Grand Design

Sulit membayangkan proses pendidikan yang tidak mengasumsikan logika sustainability. Tidak ada pilihan lain; manajemen pendidikan butuh grand design. Titik.
Selasa, 13 Oktober 2020
Mentradisikan Evaluasi Program Eksistensial

Program dalam sebuah organisasi selalu ada yang bersifat reguler atau rutin. Logikanya kemudian, program seperti itu dituntut untuk terus meningkatkan kualitasnya dari periode ke periode. Pengulangan program dengan kualitas yang juga berulang akan merugikan organisasi dan stakeholdersnya. Kata kunci untuk menjaga rutinitas program yang diiringi upgrading kualitasnya adalah evaluasi.
Jumat, 09 Oktober 2020
Pembinaan Jangan Membinasakan
Berseberangan dengan pembinaan yang membina adalah yang membinasakan. Pola pembinaan palsu yang mewujud malah jadi pembinasaan itu dapat terartikulasi pada beberapa mode. Pada catatan sebelumnya telah dibuka bersama pemahaman tentang hubungan kausalitas antara pembina dengan yang dibinanya dan pendampingan sebagai substansi makna pembinaan. Disini hanya kalimat perintah; membina bukan membinasakan.
Kamis, 08 Oktober 2020
Pembinaan itu (sama dengan) Pendampingan
Senin, 14 September 2020
Menilai Orang Lain
Jabatan selalu diidam-idamkan oleh banyak orang, ternyata bukan karena pundi uang yang bisa terkumpul lebih banyak, tetapi karena dengan jabatan seseorang memiliki kewenangan menilai orang lain. Kewenangan yang seperti ini begitu megah terlihat karena boleh dikata hampir mendekati haknya Al-Hakim; Allah SWT, Tuhan Yang Maha Adil. Bagaimanakah lika-liku menilai orang lain itu?
Senin, 07 September 2020
Signifikansi Menilai Signifikan
Rabu, 26 Agustus 2020
Pembina Butuh yang Dibina
Senin, 03 Agustus 2020
Memahami Jabatan Pelaksana Non Eselon
Jabatan Pelaksana dulu dikenal dengan nama staff, pelaksana, lalu diubah menjadi Jabatan Fungsional Umum (JFU) dan terakhir menjadi Jabatan Pelaksana. Jabatannya tidak tercantum dalam struktur organisasi, nama pejabatnya pun tidak terpampang di dinding kantor unit kerja. Bahkan, tidak semua pejabatnya mengetahui apa nama atau setidaknya tidak memahami apa tugas dan fungsi dari jabatan pelaksana yang ia emban. Karena narasi sesederhana itulah, catatan ini dipandang perlu disajikan agar tepat memahami Jabatan Pelaksana.
Kamis, 30 Juli 2020
"Terjebak" pada Jabatan Terakhir
Jumat, 17 Juli 2020
Pentingnya Grand Design
Kamis, 18 Juni 2020
Runtuhnya Rezim Presensi
Rabu, 20 Mei 2020
Proporsionalisasi "Selesai dengan Dirinya"
Kamis, 30 April 2020
Indikasi: Kepemimpinan dan Keputusan
Kita menilai sesuatu, butuh faktor pendukung atas penilaian itu. Kita memilih sesuatu, juga dipengaruhi oleh faktor yang terkait dengan sesuatu itu. Penilaian dan pemilihan selalu butuh faktor sekitarnya dan itulah indikasi. Bisa saja sesuatu terjadi, seolah tanpa indikasi. Tetapi, itu hanya seolah-olah. Karena indikasi selalu ada, tetapi bisa jadi kita tidak mengetahuinya atau bisa jadi kita mengetahui hal tersebut, tetapi tidak memahami bahwa hal itu adalah indikasi. This is life, my brother.
Kamis, 16 April 2020
Menengok-Menatap untuk Melangkah Tegap
Sabtu, 21 Maret 2020
Corona Mempertemukan Kita
Saat kita bicara pandemi corona, kita langsung terhubung pada banyak hal baru. Jaga jarak, karantina mandiri, cuci tangan, dan bahkan pendidikan dan praktek keagamaan pun dirumahkan. So, sekilas kita bergumam bahwa corona memisahkan kita. Namun pada sisi yang berbeda sesungguhnya corona telah mempertemukan kita.
Kamis, 05 Maret 2020
Mendamaikan Konsep Jabatan dan Pejabat
Selasa, 11 Februari 2020
Senin, 03 Februari 2020
Sikap Beda atas Hal yang Sama
Minggu, 26 Januari 2020
Penyederhanaan Birokrasi dan Tuntutan ASN Berkompetensi
Selasa, 21 Januari 2020
Senin, 13 Januari 2020
Pemimpin Wajib Visioner
Demikian Presiden Jokowi menegaskan pada saat pengumuman komposisi Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan Presiden itu, saya kira, ditujukan agar lebih kepada agar Menteri dan aparatur pemerintahan lainnya melangkah ke satu titik yang sama yang ditetapkan Presiden. Pernyataan itu bukanlah argumen yang mengabsahkan seorang pemimpin organisasi mengelola organisasinya tanpa bekal visi. Karena, bukanlah seorang pemimpin jika tidak visioner!
TULISAN POPULER
Gaya Melampaui Fakta
Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...
