Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Januari 2022

Nilai Dasar ASN dan Relasinya dengan Politik

Aparat Sipil Negara, selanjutnya disingkat ASN, dimaknai sebagai warga negara Indonesia yang bekerja pada instansi pemerintah dengan spesifikasi tugas tertentu sehingga ditempatkan pada jenjang dan jenis jabatan tertentu. WNI yang berstatus ASN tersebut tetap memiliki hak politik sama dengan WNI lainnya yang non-ASN dengan beberapa pembatasan yang diakibatkan oleh peran, tugas, fungsi, dan tanggungjawab yang melekat kepadanya. Catatan ini hendak mengurai tentang positioning antara pelaksanaan tugas seorang ASN dalam hubungannya dengan pelaksanaan program pemerintah yang dijalankan oleh pejabat petahana yang notabene hasil dari proses politik.

Sabtu, 31 Agustus 2019

Paradigma Kritis Transformatif

Perbincangan mengenai paradigma sebetulnya telah bergulir sejak beberapa periode yang lalu. Tapi dapat dikatakan bahwa yang paling intens melakukannya bahkan sampai tahap faktualisasi itu terjadi sejak periode kepemimpinan Sahabat Muhaimin Iskandar dan Sahabat Saiful Bachri Anshari. 

Rabu, 10 Juli 2019

Hegemoni ala Gramsci

Antonio Gramsci sebagai tokoh sentral dalam kajian ini, disebut oleh Femia, sebagai pemikir politik terpenting setelah Karl Marx. Nama Antonio Gramsci bukanlah seorang teoritisi, akademisi, konseptor atau pemikir yang menuliskan gagasannya di puncak menara gading. Tapi Gramsci menempatkan dirinya sebagai aktivis, praktisi, dan pejuang yang berada bersama kaum yang diperjuangkannya.

Senin, 01 Juli 2019

Negara ala Gramsci

Piranti politik yang paling menuansai kehidupan sehari-hari dalam masyarakat kita adalah negara. Saking kuatnya posisi negara saat masyarakat bicara tentang politik, sampai-sampai ada kecenderungan yang menganggap negara sebagai sebuah realitas yang nyaris diterima sebagai sesuatu yang given.

Jumat, 19 April 2019

Hasil Pemilu sebelum Pemilu

Pemilu 2019 tentu bukan Pemilu pertama yang saya tahu, karena sejak terlahir tahun 1978 saya sudah menjadi saksi hiruk-pikuk pesta demokrasi seperti ini. Sebelum Pemilu 2019 ini, saya pun pernah punya hak pilih dalam pemilu, di tahun-tahun sebelumnya. Tapi, tahun ini rasanya saya sudah tahu salah satu hasil pemilu, bahkan ini hasil yang pasti!

Kamis, 28 Februari 2019

De-ideologisasi versi Althusser

Sebagai 'penyambung lidah' kalangan gramscian, konsep Louis Althusser tentang ideologi dapat dikatakan melanjutkan apa yang telah dijelaskan oleh Gramsci dalam teori hegemoninya. Ideologi dalam konsep Althusser adalah dialektika yang dikarakteristikkan dengan kekuasaan yang tidak seimbang atau dominasi. Bagi Althusser konsep ideologi lebih merupakan praktek dibandingkan ide atau gagasan. 

Selasa, 26 Februari 2019

De-ideologisasi versi Gramsci

Paparan Foucault telah mengantarkan pada ciri utama analisis wacana kritis, yaitu konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Kini giliran Antonio Gramsci untuk memberikan penekanan tentang proses penyebaran atau peneguhan wacana serta peminggirannya. 

Minggu, 24 Februari 2019

Deideologisasi versi Foucault

Michel Foucault telah merumuskan konsep relasi kuasa-pengetahuan (power-knowledge) dalam kajian seriusnya tentang 'wacana'. Terlepas dari ketidaksukaannya untuk membahas ideologi, paparan Foucault tentang relasi kuasa telah mengurai jaring-jaring kuasa—termasuk ideologisasi—yang terselip dalam setiap produk wacana.

Selasa, 05 Februari 2019

De-Ideologisasi Teks

Meskipun hermeneutika telah memberikan berbagai metode interpretasi, tapi bagi Foucault, interpretasi—ia lebih suka menyebutnya "komentar"—hanya upaya mengungkap kebenaran yang diinterpretasikan ketika sebenarnya tidak ada kebenaran. Akibatnya, komentar (interpretasi) hanya memperbanyak proliferasi tafsiran.

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...