Tampilkan postingan dengan label Refleksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Refleksi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Februari 2025

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini adalah catatan tentang instrospeksi sistem tata kelola SDM yang masih harus terus dibenahi karena ternyata tidak sedikit dari kita yang sudah bergaya very important person (VIP) padahal faktanya masih very ordinary person (VOP). Lho koq bisa ya?

Kamis, 02 Januari 2025

Benahi Rumah Kita

Sesungguhnya tidak pernah ada yang lama dan tidak pernah berulang. Hari ini tanggal dua januari tahun dua ribu dua puluh lima. Tidak akan ada lagi tanggal dua pada bulan yang sama dan tahun yang sama. Saat semuanya memang baru, lalu mengapa kita masih terjerat pada masa lalu atau ketakutan menghampiri masa depan. Bismillah....

Rabu, 10 Januari 2024

Masalah Tidak (selalu) Harus Diselesaikan

"Dalam kehidupan ini selalu saja ada masalah yang menerpa. Kalau ingin tidak ada masalah, jangan hidup." Kira-kira seperti itulah kalimat umum yang sudah jutaan kali kita baca dan dengar ketika seseorang mendengar lalu menasehati orang yang tengah dirundung masalah. Ada pula yang dengan tegas menyatakan "Masalah tidak untuk dihindari, tapi dihadapi!". Ternyata, nasihat menyelesaikan masalah itu ternyata justru tidak menyelesaikan masalah. Sekedar saran saja, barangkali lupa bahwa "You are not alone". Artinya, anda (orang yang bermasalah) tidak sendirian, karena banyak atau bahkan semua orang pun bermasalah.

Minggu, 25 September 2022

Separuh Bait Sepenuh Makna

Dalam salah satu perjalanan pencarian ilmu, alhamdulillah penulis dipertemukan dengan tokoh-tokoh terkemuka yang berilmu digdaya dan beradab mulia. Ombak ilmu deras mengalir meski sesaat kami bersama beliau-beliau. Salah satu moment yang tidak akan lupa adalah ketika kami mereguk penjelasan tentang sepenggal bait yang diurai lebih dari dua jam. Sungguh separuh bait sepenuh makna.

Selasa, 20 September 2022

Bib Alwi Fahmi; Sahabat dan Abang


Bukan teman dekat, bukan pula sahabat yang banyak tahu tentang beliau. Tapi penulis selalu menemukan aura bahagia saat menemuinya dan menggenggam tangannya. Selalu mencoba mencium tangan sang dzurriyah rasul ini tetapi selalu pula ia tepis dengan cara memeluk penulis sambil membisikan "Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa alih wa shahbih...". Demikian cuplikan kisan penulis bersama al-Habib Sayyid Muhammad Alwi Fahmi bin Husin al-Munawwar, yang akrab penulis sebut Bib Alwi Fahmi ini.

Kamis, 25 November 2021

Sanad Ilmu dalam Beragama

Prinsip umum dalam keilmuan, yaitu "tiada ilmu tanpa sanad" tak akan pernah pudar. Tapi apakah sanad ilmu itu sebaris dengan silsilah keturunan? Mulai celah diskusi pun mengemuka. Sanad ilmu, bukan sekedar prinsip di dunia tradisi keilmuan agama, tapi prinsip tersebut juga berlaku sesungguhnya di dunia akademis secara universal. Ilmu pengetahuan harus berdasarkan sumber yang jelas dan pasti. Titik tekannya menjadi berbeda ketika sanad ilmu itu berada pada konteks ilmu agama karena berkorespondensi secara ketat dengan praktek keagamaan atau beragama. Betapa bahayanya pola beragama tanpa dasar ilmu yang benar dan betapa meragukannya kelimuan agama tanpa sanad yang valid, pun sama dengan betapa rapuhnya sanad ilmu jika hanya disandarkan pada silsilah keturunan. Agama itu tentang keyakinan bukan keturunan, lalu bagaimana bisa didasarkan pada ilmu yang diragukan dan silsilah keluarga? 

Sabtu, 13 November 2021

Tetap Adil (meskipun) pada Diri Sendiri

Adil bisa dikatakan tema paling klasik dalam dunia interpersonal atau hubungan sesama manusia. Keadilan dipahami sebagai pola sikap yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Semahal apapun sepatu, tetap kita pakai di kaki dan semurah apapun topi, tetap akan kita kenakan di kepala. Adil tidak selalu sama, tapi proporsional. Catatan ini tidak hendak mengurai teori keadilan, tapi menguji norma standar dalam keadilan yaitu keharusan untuk tetap adil pada siapapun, termasuk yang terdekat dengan kita bahkan diri kita sendiri. 

Minggu, 31 Oktober 2021

Nabi Muhammad SAW di Mataku

Sekilas seorang sahabat, kakak, dan guru, penulis mengirimkan catatan reflektifnya tentang Milad Nabi Muhammad SAW. Tetiba penulis terhenyak. Mengapa tidak diungkapkan saja rasa cinta itu lewat yang kita bisa; tulis! Namun ternyata ketika judul mulai dipilihkan, tidak mudah merangkum sedemikian kalimat yang lalu lalang di pikiran. Cukup singkat saja; Nabi Muhammad SAW di Mataku. Karena hanya berdasar perspektif personal, catatan pun akan dibiarkan mengalir dan bisa jadi terpatah-patah. Cuma satu saja yang penulis janjikan; semua ini tentang kekaguman, kecintaan, dan kerinduan. 

Senin, 25 Oktober 2021

Sabar Seperti Air: Unstoppable!

Sabar sudah menjadi terma universal, bukan sebatas agama saja. Meski berasal dari kata Bahasa Arab, kata sabar sudah diserap menjadi bahasa Indonesia, kata sabar sudah meng-indonesia. Bahkan, saking mengindonesianya kata sabar, sampai maknanya meleset jauh dari rumus dasarnya.

Selasa, 07 September 2021

Perut, Otak dan Hati

Kita butuh makan dan minum agar kita hidup. Tapi, kita itu bukan hanya tubuh bergerak yang hanya membutuhkan asupan makanan dan minuman untuk organ tubuh kita saja. Kita pun membutuhkan asupan makanan dan minuman yang layak dikonsumsi oleh otak dan hati. Saat perut lapar dan haus, kita makan dan minum lalu kenyang. Tapi ingatkah kita bahwa otak dan hati kita pun seringkali kelaparan dan kehausan?

Minggu, 01 Agustus 2021

Sampai disini dulu....

Quotes berkekuatan magis. Kalimat singkat yang tafsirannya bisa berbeda antar penikmatnya, sesuai latar dan bisa jadi suasana hati. Akan kami biarkan quotes Bung Karno dan ujaran kami diatas ini berdiri tanpa beban konteks apapun di sekitarnya dan saya bangun sendiri dialog imajiner di antara kami tentang pikiran masing-masing yang saling kami rahasiakan serta membiarkan dialog berjalan terus dalam plot yang kami inginkan. Lalu, kami biarkan anda mendengarnya pada frekuensi yang anda temui sendiri. 

Sampai disini dulu, sementara kami mulai mengaduk kopi kesekian kalinya.....

Minggu, 25 Juli 2021

Kisah Kehidupan untuk Berita Kematian

Berita duka cita tak henti berlalu lalang di linimasa media sosial masing-masing kita. Sampai sticker whatsapp pun tersedia untuk berbagai jenis ucapan bahkan do'a bagi orang yang meninggal dunia, untuk memudahkan posting saking tak hentinya berita duka cita berdatangan. Namun beberapa waktu terakhir ini, selalu muncul pertanyaan berikutnya setelah "kapan tepatnya beliau wafat?" Pertanyaan itu adalah "beliau terkonfirmasi positif covid19 atau bukan?" Sebegini saja kah kualitas keimanan kita kepada NYA?

Jumat, 09 Juli 2021

Sabtu 10 Juli, Kita Ciptakan Hening

Bukan lagi setiap hari berita duka tampil di linimasa media social kita, bahkan lebih dari satu berita duka dalam sehari. Terkadang pilu makin menderu saat musibah kematian itu menimpa satu sepasang suami-istri, keluarga kyai di satu pesantren, atau sesama rekan kerja di satu tempat kerja. Haru biru tak lagi punya waktu. Senandung mendung kedukaan pun tak lagi terbendung. Kita semua, tanpa sekat agama, sedang berduka.

Selasa, 22 Juni 2021

Tidak Semua Keterburu-buruan itu dari Syaitan

Hal yang dianjurkan dalam puasa adalah menyegerakan (ta'jil) berbuka saat waktunya tiba. Bersegera dalam ajaran agama digunakan pada beberapa konteks berbeda. Meskipun sudah kadung lebih populer keterangan "terburu-buru itu datangnya dari syaitan" (al-'ajalah min al-syaithan). Padahal bersegera ternyata juga dianjurkan bahkan bisa diwajibkan.

Rabu, 16 Juni 2021

Berkinerja dan Berprestasi, Cukup?

Bekerja dapat diklaim sebagai ajang aktualisasi diri atau rekognisi atas kompetensi personal. Tapi ada juga yang dengan yakin menganggap bahwa bekerja adalah wahana untuk melayani masyarakat atau mengabdi pada institusi tempat ia bekerja bahkan pada negara. Sebagian lainnya, sederhana memahami pekerjaan hanya sebatas upaya memenuhi kebutuhan biaya hidup dalam bentuk upah atau gaji. Anda bekerja karena apa?

Selasa, 08 Juni 2021

Tema Berat, Tulisan Ringan

Seorang teman berujar, "Tulisanmu di blog ini menarik, tapi bacanya pusing karena temanya berat". Teman lainnya bilang, "Pak, tulisannya memang sengaja ditulis tanpa kaidah penulisan formal ya". Kedua komentar itu saya terima dan tidak saya sangkal. Bahkan, jika digabungkan justru lebih menjelaskan apa yang selama ini saya tulis; tema (bisa jadi dianggap) berat, tapi coba disampaikan dengan tulisan ringan alias tanpa repot sama kaidah bahasa; salam sungkem sama ahli bahasa.

Senin, 26 April 2021

Merawat Tersangka Permanen

Jika seseorang dilaporkan telah, sedang, dan/atau akan melakukan sebuah perbuatan melanggar hukum dan etika disebutlah ia terlapor. Namun jika bukti terkait laporan itu sudah mulai tersaji, maka terlapor tadi berubah status menjadi tersangka. Jika persidangan mulai dilakukan dan terdapat bukti yang menguatkan, maka tersangka pun disebut terdakwa. Akhirnya, ketika sidang memutuskan bahwa terdakwa jelas dan terbukti melakukan kesalahan maka ia pun ditetapkan sebagai terpidana. Lalu bagaimana jika bolak-balik hanya sebagai terlapor dan tersangka tanpa pernah ada pengadilan yang memastikan apakah ia tersangka atau bukan dan seterusnya?

Minggu, 17 Januari 2021

Tiga Inti Tugas Atasan Terbawah

Urungkan niat anda untuk membaca kelanjutan catatan ini jika anda berharap akan menemukan tugas jabatan sebagaimana diurai buku manajemen organisasi atau diatur regulasi tertentu. Anda salah alamat. Catatan ini hanya pesan bagi para atasan terbawah tentang bagaimana ia sebaiknya ingat betul tentang apa yang diharapkan dari kedudukannya. Sruput kopi dulu, baca dengan santuy.

Rabu, 09 Desember 2020

Invasi Psikis Covid19

Covid19 jelas adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh virus corona, tidak perlu kami perdalam hal ini karena para ahli dan yang berwenang sudah rinci menjelaskan hal ini. Namun berbagai informasi yang tersebar acapkali melansir hal terkait imunitas tubuh saat bicara tentang covid19. Imunitas tidak hanya tentang fisik saja, tapi variabel psikis pun sangat menentukan. Keinginan kuat kita untuk sembuh adalah obat penting selain prosedur medis. Nah, yang saya alami saat ini justru tentang betapa besar dan luasnya penetrasi psikis dari covid19 ini sampai mengalahkan aspek fisiknya.

Jumat, 06 November 2020

Manajemen Pendidikan Membutuhkan Grand Design

Manajemen ketika berada di mileu pendidikan meniscayakan grand design karena karakter dasar pendidikan adalah proses berkelanjutan (sustainable process). Tidak mungkin tercapai prinsip sustainability process jika tidak dimulai dengan satu ide besar yang diturunkan dalam sebuah narasi yang disebut grand design. 

Sulit membayangkan proses pendidikan yang tidak mengasumsikan logika sustainability. Tidak ada pilihan lain; manajemen pendidikan butuh grand design. Titik.

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...