Sesungguhnya tidak pernah ada yang lama dan tidak pernah berulang. Hari ini tanggal dua januari tahun dua ribu dua puluh lima. Tidak akan ada lagi tanggal dua pada bulan yang sama dan tahun yang sama. Saat semuanya memang baru, lalu mengapa kita masih terjerat pada masa lalu atau ketakutan menghampiri masa depan. Bismillah....
Konsep relativitas waktu sesungguhnya dapat kita pahami dengan melihat bahwa satu detik yang lalu sudah menjadi masa lalu dan satu detik kemudian adalah masa depan. Lalu dimana masa kini, saat ini, sekarang? Tidak ada!
Kenisbian waktu sedemikian rupa hanya menyisakan peluang kita bergerak pada dua titik saja; masa lalu dan masa depan. Bisakah kita bergerak ke masa lalu, sangat bisa. Tengoklah masa lalu kita, jika ada keburukan disana, temuilah dengan lirih penyesalan dalam ucapan istighfar. Jika kita tidak menengoknya, jejak rekam malaikat NYA tidak akan menyisakan apapun terlewat.
Demikian pula dengan masa depan. Untuk apa kita khawatir dengan apa yang akan terjadi nanti, besok dan masa-masa yang akan datang, karena semua baru "akan". Belum ada kepastian juga kita menjejakkan kaki disana. Tetapi karena kita diberikan perangkat berpikir, maka buatlah rencana terbaik menuju kesana beserta dengan amunisi yang kira-kira dibutuhkan.
Bulan pertama di tahun 2025 ini, semua mengalami perubahan. Berita tentang efisiensi anggaran pemerintah yang pada tingkat elit menjadi cerita tentang kepatuhan pada periode kepemimpinan saat ini. Sedangkan pada tingkat grassroot menjadi cerita tentang langkanya tabung gas.
Setiap pasang orang tua berbenah melihat ulang catatan resolusi akhir tahun 2024 yang nampaknya akan "direvisi" habis-habisan karena potensi ketercapaiannya yang terlalu besar indikator kegagalannya. Dalam perspektif heliview, kita lihat bersama bahwa inilah pertanda nyata bahwa kita memang warga dunia yang terkoneksi satu sama lain. Apakah terbayang keempukan roti yang biasa dibeli di minimarket itu terasa lebih kosong itu terimbas peperangan rusia dan ukraina yang membuat harga gandum meroket sehingga pabrik roti menghemat kualitas produksinya.
Waktu tak akan berhenti menunggu sang penanti bergerak. Waktu terus berjalan menuju titik akhirnya, kelak. Perlahan kita harus beringsut dari pola pikir yang penuh ketergantungan pada hal-hal lain yang diluar kuasa kita. Duduklah dengan nyaman, teguk gelas kopinya, dan lihat kembali ke dalam rumah kita. Selalu ada yang bisa kita lakukan untuk membenahi rumah kita.
Selamat datang 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar