Tampilkan postingan dengan label Refleksi Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Refleksi Sosial. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Februari 2022

NU Menuju 100 Tahun Kedua

Pikiran ini dituliskan dengan niat sebagai lamaran cinta mendalam kepada organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan penghormatan dan pemuliaan kepada para muassis dan masyayikh NU. Tidak mungkin penulis sebut sebagai kontribusi pikiran untuk pengurus NU di berbagai tingkatan pada periode kepemimpinan KH. Miftahul Achyar dan KH Yahya Cholil Staquf saat ini, karena catatan ini lebih didedikasikan sebagai kepedulian penulis selaku santri yang dilahirkan dalam kultur NU, dibesarkan oleh tradisi NU, dan dididik dengan cara NU. Kepedulian penulis pada NU dan Nahdliyyin.

Jumat, 12 November 2021

Melembagakan Kerukunan Umat

Agama dan Umat Beragama adalah satu tarikan nafas dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak lama dari Proklamasi Kemerdekaan dibacakan, diskusi para pendiri bangsa diwarnai dengan berbagai pilihan posisi agama dalam kehidupan bernegara. Hasilnya, nilai universal agama dijadikan daya rekat bangsa dan fondasi dasar pendirian negara. Berabad-abad jauh sebelum 1945, sesungguhnya agama telah menjadi api perlawanan nusantara pada kolonialisme dan imperialisme. Sehingga menjadi jelas dan tegas, kerukunan umat beragama adalah syarat mutlak tegak dan kokohnya NKRI. Catatan ini mengurai tentang bagaimana kerukunan umat beragama itu ketika dilembagakan serta strategi untuk tetap menjadikan agama daya rekat bangsa dan dasar bernegara.

Kamis, 18 Maret 2021

Jejaring Organisasi Kementerian Agama

Indonesia bukan negara Agana dan Indonesia berasaskan Pancasila yang setiap silanya bernilai agamis, bahkan pada sila pertamanya mengikrarkan diri bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama dan beragama dijamin kebebasannya oleh Undang-Undang Dasar, bahkan dasar negara pun dituturkan lahir dari komitmen luhur para pendiri bangsa untuk bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menghormati keragaman, termasuk keberbedaan agama. Wajar jika kemudian saat ini, jejaring instansi pemerintah pada bidang Agama tersebar di seantero negeri dan terbesar dibandingkan instansi manapun.

Senin, 14 September 2020

Menilai Orang Lain

Jabatan selalu diidam-idamkan oleh banyak orang, ternyata bukan karena pundi uang yang bisa terkumpul lebih banyak, tetapi karena dengan jabatan seseorang memiliki kewenangan menilai orang lain. Kewenangan yang seperti ini begitu megah terlihat karena boleh dikata hampir mendekati haknya Al-Hakim; Allah SWT, Tuhan Yang Maha Adil. Bagaimanakah lika-liku menilai orang lain itu?

Kamis, 16 April 2020

Menengok-Menatap untuk Melangkah Tegap

Seseorang yang berprinsip tidak akan terjerambab pada kubangan yang sama untuk kedua kalinya. Kira-kira pernyataan itu yang mendorong catatan ini disajikan. Melihat dengan segenap pikiran dan analisisnya terhadap sesuatu yang sudah pernah dilalui di masa lalu akan sangat membantu untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik, atau setidaknya, masa depan tidak dihambat dengan mengulang kesalahan yang sama, yang pernah dialami di masa lalu. Berprinsip sederhanya adalah mengetahui dan memutuskan melakukan atau tidak. Adalah al-Qur'an Surat al-Hasyr Ayat ke 18 yang menginspirasi gagasan ini dituliskan dengan interpretasi terbuka bagi pembaca yang juga open minded.

Sabtu, 21 Maret 2020

Corona Mempertemukan Kita

Saat kita bicara pandemi corona, kita langsung terhubung pada banyak hal baru. Jaga jarak, karantina mandiri, cuci tangan, dan bahkan pendidikan dan praktek keagamaan pun dirumahkan. So, sekilas kita bergumam bahwa corona memisahkan kita. Namun pada sisi yang berbeda sesungguhnya corona telah mempertemukan kita.

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...