Rabu, 26 Agustus 2020

Pembina Butuh yang Dibina

Pembinaan acapkali digunakan dalam berbagai konteks sehingga membuat komunikan (penerima pesan) berada pada posisi yang tidak segaris dengan komunikator (pemberi pesan) tentang maksud dari kata "pembinaan". Dalam konteks apapun, pembinaan selalu bermula dari konsep dasar pola hubungan sosial; ada yang membina dan ada yang dibina. Titik tekannya kemudian adalah; pembina dengan segala superioritasnya jangan menegasikan keberadaan yang dibina. Catat!

Kosa Kata Pembinaan

Tanpa bermaksud mengajak diskusi kebahasaan, tapi tidak salah juga kita gali sedikit asal-usul kata "pembinaan" yang menjadi sentral diskusi kita kali ini. Pembinaan bersumber dari kata dasar "bina". Dalam KBBI, pembinaan atau bina dimaknai sebagai (1) proses, cara, atau perbuatan membina; (2) pembaharuan; penyempurnaan; dan (3) usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Ringkasnya, pembinaan merupakan proses, cara, atau perbuatan yang dilakukan dengan baik menuju keadaan lebih baik.

Sebagai bonus, kami menduga, "bina" sebagai asar katanya mungkin berarsiran dengan kata yang sama dalam bahasa arab yang bermakna bangunan (construction). Maksud kami, bisa jadi pembinaan memang digunakan pada awalnya sebagai kata yang mengarah pada upaya membangun sesuatu. Walhasil, pembinaan adalah upaya untuk membuat sesuatu menjadi baik dan/atau lebih baik.

Tanpa kesungguhan dan kerja keras untuk mengupayakan sesuatu yang kurang baik menjadi baik atau yang sudah baik menjadi lebih baik lagi, maka pembinaan menjadi kata yang tidak layak dilegitimasi oleh siapapun yang berstatuskan pembina.

Membina yang Lain

Sebagai illustrasi untuk memudahkan kita memahami bagaimana agar pembinaan tidak menjadi pembinasaan, kami menjadikan kajian sederhana tentang dunia kerja. Untuk kepentingan itu, kita tarik kajian lebih ke dasarnya. 

Pembina (orang yang melakukan) Membina (perilaku yang dilakukan) selalu merujuk pada asumsi dasar adanya yang lain yang menjadi obyek, target atau sasaran dari pembinaan. Dengan asumsi dasar itu, maka pembinaan hanya dapat dilakukan dengan berwibawa disaat sang pembina sudah selesai dengan dirinya. Dengan kalimat lain, tidak mungkin menjadi pembina jika ia tidak "lulus dengan baik" saat tahap menjadi yang dibina. 

Logika dasar tersebut mengarahkan kita pada pemahaman bahwa pembinaan dihasilkan dari jalan panjang pengalaman, bukan sebatas pengetahuan. Kemampuan seseorang menguasai berbagai teori dan konsep tidak cukup menjadi jaminan bahwa ia dapat menjadi pembina yang baik. 

Ada yang Lain

Penjenjangan atau pentahapan sebagaimana dihasilkan dari logika dasar diatas, bukan menghambat akselerasi, tapi justru memastikan bahwa sang pembina sudah melalui tahapan menjadi yang dibina terlebih dahulu dan karena itu ia sudah selesai dengan dirinya sehingga berhak dan capable untuk menjadi pembina bagi yang lain.

Kembali ke dunia illustrasi dunia kerja. Pada lingkup perkantoran plat merah, Pegawai Negeri Sipil bekerja dengan kerangka hierarki keorganisasian yang setiap individunya diklasifikasi pada jenjang kepangkatan tertentu. "Pembina" adalah salah satu nomenklatur jenjang kepangkatan PNS yang sudah memasuki Golongan IV. 

Sekali lagi, kita temukan penjenjangan dan pentahapan yang tentu mengarahkan kita pada pemahaman tentang pengalaman. Pembina disaat ia melakukan pembinaan maka pola dan style-nya akan sangat terpengaruh oleh masa dan pola saat yang bersangkutan berada pada posisi sebagai seseorang yang dibina. Dengan pola berpikir sederhana ini, bagaimana mungkin sang pembina menegasikan keberadaan individu yang ia bina?

Ya, benar. Rumus dasar pembinaan adalah memanusiakan manusia, "nguwongke wong". Jika pembina mulai jumawa, merasa diri paling tahu dan paling benar. Tamatlah sudah riwayat pembinaan yang berbasis kebutuhan pembina pada yang dibinanya.

Meski riwayat hidupnya berakhir 17 Juli 2020 yang lalu, tapi riwayat pesan yang ditampilkan Almarhum Ahmad Suryawan kepada penulis khususnya, tidak pernah berakhir. Ji Wan, bukan sosok pembina yang jumawa. Terimakasih atas persahabatan dalam 3 tahun terakhir ini. Allahu yaghfir lakum wa yarhamukum (Allah selalu mengampuni kesalahan mu dan selalu menyayangi mu, sahabat ku). 

40 Hari wafatnya Ji Wan

WHS

  

Tidak ada komentar:

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...