Sabtu, 12 Desember 2020

Organisasi dan kepegawaian

Jika kita pernah berada di tengah-tengah sebuah proses bahkan lebih tegasnya lagi kita adalah pelaku langsung dari proses tersebut, maka sudah sewajarnya kita harus mencatat dan mengambil pelajaran dari apa yang kita alami sebagai bekal untuk proses serupa atau lainnya di masa yang akan datang. Jangan sampai kita menghadapi masalah yang sama pada konteks yang berbeda gegara masalah tersebut tidak kita tuntaskan setelah mengalami di kali pertamanya. Ini sebetulnya latar saja dari catatan kami di tema laten; organisasi dan kepegawaian.

Sesekali muncul dalam benak kami untuk membuat judul tulisan ini dengan kategori biner menjadi organisasi versus kepegawaian. Tapi tidak jadi. Kami yakin dengan perlahan dan telaten kita akan bisa pertemukan sesuatu yang sesungguhnya memang ketemu tapi gegara berbagai kepentingan tertentu sehingga dikondisikan tidak ketemu.

Organisasi bicara tentang struktur organisasi, nomenklatur jabatan di dalam struktur itu, uraian tugas jabatan yang terkonstruksi secara cascade, serta berbagai perangkat dukungan lainnya yang memastikan bahwa organisasi dibangun atas dasar visi, misi, dan misi organisasi yang diterjemahkan melalui analisis organisasi.

Sedangkan kepegawaian, di tempat lain digunakan istilah Sumber Daya Manusia (SDM), berbicara tentang individu yang ditugaskan untuk menempati jabatan tertentu berikut dengan tata cara penempatan, pemindahan, pengangkatan, pemberhentian, dan pola pembinaan lainnya.

Organisasi membangun rumahnya, kepegawaian mengisi orang di rumah itu. Sesederhana itu dan semudah itu menjaminkan bahwa organisasi itu tidak dengan kata "versus" (disconnected) tapi cukup dengan kata "dan" (connected) saat dihubungkan dengan kepegawaian.

Hal yang mengacaukan pola pikir ini adalah pencampuradukan logika dasar yang digunakan di masing-masing domain. Mengelola organisasi dengan logika kepegawaian itu keliru, pun demikian sebaliknya. Kita tidak akan pernah tuntas mengurus kepegawaian jika berlogikakan ala pengelolaan organisasi.

Organisasi dibangun dengan logika konseptual-idealis, sedangkan kepegawaian dioperasikan dengan perspektif faktual-realistis. Kepegawaian tidak bisa dijalankan secara konseptual-dealis, sebagaimana organisasi tidak benar jika dirancang dengan cara pandang faktual-realistis.

Alih-alih menjadi premis yang mengarahkan pada ketidakbertemuan manajemen organisasi dan kepegawaian, keberbedaan logic frame ini justru menjadi batasan yang jelas dimana domain organisasi dan dimana domain kepegawaian. Ingat salah satu penyakit akut di dunia kerja adalah ketidaksepahaman tentang cakupan kerja dan batasannya.

Artikel lainnya tentang Kepegawaian:

Lalu bagaimana logika organisasi dan kepegawaian itu terejawantahkan dalam keseharian dunia kerja? We meet soon, Insha Allah....

Self quarantine, Day 7
With happy and productive life,
WHS   

Tidak ada komentar:

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...