
Proses Horizontal
Keterhubungan (interconnectivity) antar setiap variable dalam manajemen pendidikan itu tidak diragukan lagi. Semua hal dalam proses pendidikan terhubung satu sama lain, demkian pula manajemen pendidikan. Bagaimana sepaket kurikulum dibangun, demikian pula sarana prasarana memfasilitasinya dan juga variabel lainnya. Keseluruhannya seirama tanpa perlu meributkan yang mana lokomotif yang mana gerbong.
Secara horizontal, manajemen pendidikan tidak mungkin meng-anak emas-kan satu variabel dan mengesampingkan yang lainnya. Kesemua variabel digerakan ke satu titik yang sama meskipun tentu tidak bisa dipaksakan dengan ritme yang sama persis karena setiap variabel memiliki kekhususan karakter yang tidak bisa saling memaksakan.
Artikel lainnya: Anti "Terlanjur Basah"
Mekanisme penyediaan sarana dan prasarana tidak bisa dipaksa harus mengikuti pola pembangunan kurikulum. Upaya meraih kepercayaan publik untuk mendaftarkan anaknya pada lembaga pendidikan tidak perlu menjadi manipulasi data untuk keperluan upgrading status institusi pendidikan. Setiap variabel bergerak dengan mekanismenya sendiri tetapi menuju satu titik yang sama.
Artikel lainnya: Menuju Masa Depan
Upaya untuk membangun keterhubungan setiap varibel di internal proses pendidikan dan menjaga mekanisme masing-masing variabel agar dioperasikan dengan ritmenya masing-masing hanya dapat terwujud jika sudah terbangun grand design. Sebuah cetak biru yang menjadi rujukan bersama karena di dalamnya memuat bagaimana setiap variabel diposisikan sama sebagai sebuah hal penting dalam manajemen pendidikan.
Proses Vertikal
Pendidikan adalah proses menaik dari jenjang terawal (bukan terendah) sampai terus berlanjut dan berlanjut tanpa akhir. Bermula dari pendidikan sejak bayi terlahir sampai terus beranjak ke jenjang berikutnya.
Ketika logika proses menaik ini 'dipaksakan' untuk diaplikasikan pada konteks institusionalisasi pendidikan, maka kita mengenal jenjang pendidikan prasekolah (taman bermain), anak usia dini (TK/RA), dasar (SD/MI dan SMP/MTs), menengah (SMA/MA), dan tinggi (PT). Demikianlah saat pendidikan diformalisasikan yaitu saat menjadi institusi.
Artikel lainnya: Faktor Gaib Manajemen
Guna menemukan titik hubung antara proses pendidikan dengan manajemen pendidikan, perlu terpahami terlebih dahulu tentang logika proses vertikal dalam pendidikan. Penjenjangan pendidikan sebagaimana diurai pada alinea menjadi penting difondasikan untuk membuka perlahan mata kita tentang "adanya" proses vertikal pendidikan yang secara common sense dengan mudah terpahami bahwa proses pendidikan memang mutlak terhubung dan terarah pada cita mulia pendidikan; mencerdaskan.
Dengan mendasarkan diri pada kesepahaman tentang keterhubungan setiap jenjang proses vertikal pendidikan, automatically ditemukan kebutuhan akan grand design disana. Menuju satu titik cita pendidikan, maka setiap proses yang mengarah kesana harus dirancang sempurna from a to z. Tidak parsial, tidak terpilah, dan tidak mandiri.
Setiap jenjang dalam proses vertikal pendidikan dirancangan sebagai kelanjutan dari proses pada jenjang sebelumnya dan persiapan menuju proses pada jenjang setelahnya. Demikianlah seterusnya. Untuk membangun logical thinking seperti itu caranya hanya dengan membangun grand design.
Grand Design Dibutuhkan
Dengan cara pandang proses horizontal pendidikan dan proses vertikalnya, manajemen pendidikan semakin kokoh membutuhkan satu kesatuan utuh rencana dan tahapan pelaksanaan dari rencana tersebut berikut dengan target utama dan antaranya. Demikianlah grand design mutlak dibutuhkan.
Artikel lainnya: Pentingnya Grand Design
Apakah penegerian madrasah yang diproses oleh Kementerian Agama sebagai manajer pendidikan Islam sudah mendasarkan diri pada grand design pendidikan Islam? Apakah perubahan bentuk IAIN menjadi UIN pada beberapa lokasi yang terus digenjot oleh Kementerian Agama sudah memperhatikan alur pada grand design pendidikan Islam? Atau bahkan apakah masih relefan untuk mempertanyakan ada atau tidaknya dokumen grand design dalam manajemen pendidikan Islam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar