Tenang sahabatku, saya tidak punya kompetensi untuk mengurai tentang hal-hal gaib berbau kemenyan yang desas-desus kita dengar selentingan di tempat bekerja. Bukan, tulisan ini bukan tentang itu.
Kami justru ingin menegaskan bahwa salah satu prinsip manajemen organisasi adalah kepastian. Bahwa dalam manajemen itu meniscayakan keterukuran, keteraturan, kontrol dan perencanaan, tetapi secara substansi kita bisa merasakan bahwa yang hendak dicapai oleh semua hal itu adalah kepastian.
Dalam manajemen tidak diizinkan ada variabel yang tidak terukur. Semua hal harus terwujud dalam ukuran-ukuran yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak boleh ada makhluk ghaib, eh hal yang tidak kasat dalam manajemen.
Konsep "ada" dalam manajemen itu jelas semua orang bisa membaca, memegang, menggunakan, atau intinya adanya bukti fisik. Sedangkan "ada" dalam terminologi gaib itu tidak bisa dilihat oleh semua orang, hanya orang yang berkemampuan khusus bisa menyaksikan sesuatu yang gaib. Manajemen tidak boleh seperti makhluk gaib. Ada tapi tidak bisa disajikan.
Issu ini menjadi penting bagi kita karena acapkali kita menemui orang yang ketika ditanya soal hasil kerjanya ia dengan mudah menjawab "sudah pak, sudah saya kerjakan. Tinggal di-print". Jawaban yang sama kita dengar seminggu yang lalu. Nah, terus apa betul sudah dikerjakan? Ini faktor gaib manajemen; ada tapi tiada.
Sahabatku para karyawan dan pegawai teladan, jangan pernah menghabiskan timeline program karena ingin menyelesaikan tugas anda 100% selesai. Karena setelah anda kerjakan sebuah dokumen, masih ada atasan anda yang bertugas memberikan koreksi atas hasil kerja anda.
Jadi, enyahkan faktor gaib dalam pola manajemen anda. Lakukan yang pasti-pasti saja; terukur, teratur, dan menjamin kepastian.