Agama dan Umat Beragama adalah satu tarikan nafas dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak lama dari Proklamasi Kemerdekaan dibacakan, diskusi para pendiri bangsa diwarnai dengan berbagai pilihan posisi agama dalam kehidupan bernegara. Hasilnya, nilai universal agama dijadikan daya rekat bangsa dan fondasi dasar pendirian negara. Berabad-abad jauh sebelum 1945, sesungguhnya agama telah menjadi api perlawanan nusantara pada kolonialisme dan imperialisme. Sehingga menjadi jelas dan tegas, kerukunan umat beragama adalah syarat mutlak tegak dan kokohnya NKRI. Catatan ini mengurai tentang bagaimana kerukunan umat beragama itu ketika dilembagakan serta strategi untuk tetap menjadikan agama daya rekat bangsa dan dasar bernegara.
Jumat, 12 November 2021
Kamis, 04 November 2021
Distribusi Otoritas
Kata "organisasi" sesungguhnya sudah menegaskan keniscayaan keteraturan. Orang barat bilang, "being organized is being in control". Jadi, ketika kata "organisasi" ditambahi dengan kata "manajemen", bisa jadi hanya untuk mempertegas betapa pentingnya keteraturan dalam organisasi. Topik utama saat diskusi tentang keteraturan organisasi adalah distribusi otoritas. Tanpa distribusi otoritas, organisasi terlepas dari keteraturan, tercerabut dari makna dasarnya sendiri.
Minggu, 31 Oktober 2021
Nabi Muhammad SAW di Mataku
Sekilas seorang sahabat, kakak, dan guru, penulis mengirimkan catatan reflektifnya tentang Milad Nabi Muhammad SAW. Tetiba penulis terhenyak. Mengapa tidak diungkapkan saja rasa cinta itu lewat yang kita bisa; tulis! Namun ternyata ketika judul mulai dipilihkan, tidak mudah merangkum sedemikian kalimat yang lalu lalang di pikiran. Cukup singkat saja; Nabi Muhammad SAW di Mataku. Karena hanya berdasar perspektif personal, catatan pun akan dibiarkan mengalir dan bisa jadi terpatah-patah. Cuma satu saja yang penulis janjikan; semua ini tentang kekaguman, kecintaan, dan kerinduan.
Rabu, 27 Oktober 2021
Team Work Fungsional (an imaginative stories)
Penyederhanaan birokrasi yang ditabuh Presiden Jokowi di awal periode kedua kepemimpinannya bukan soal jabatan administrasi dipangkas, tapi ternyata yang lebih ramai jadi perbincangan di kalangan ASN adalah tentang bagaimana pola kerja setelah kebanyakan para pejabat eselon III dan IV itu beralihstatus menjadi pejabat fungsional. Tema inilah yang akan kita diskusikan; pola kerja birokrasi pasca penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional efek dari penyederhanaan struktur organisasi.
Senin, 25 Oktober 2021
Jumat, 22 Oktober 2021
Penyederhanaan Birokrasi; Pemahaman Utuh-Sederhana
Penyederhanaan Birokrasi. Demikianlah Presiden Jokowi menegaskan dalam pidato pertama pada masa kepemimpinan nasional beliau yang periode ke-II. Sebagai salah satu langkah yang dilabeli "...akan kita lakukan dalam lima tahun ke depan", penyederhanaan birokrasi telah menjadi pemantik perubahan pola dan sistem birokrasi nasional yang dapat dikatakan paling revolusioner sepanjang sejarah. Catatan ini tidak akan mengurai secara detail, tapi disampaikan secara sederhana namun tetap diupayakan utuh.
Kamis, 21 Oktober 2021
Inkonsistensi Ikhtiyar
Pola sikap masyarakat dalam menghadapi pandemi covid19 terbelah dua. Terutama dalam kaitan dengan bagaimana posisi keterbatasan ikhtiar kita sebagai manusia dihadapkan dengan ketidakterbatasan kekuasaan Tuhan. Sebelum covid19, tidak sedikit dari kita yang berpendapat atau bersikap seolah-oleh apa yang didapatkannya pure sesuai apa yang diusahakannya. Ia tanggalkan campurtangan Tuhan didalam usahanya. Ketika covid19, tetiba ia bawa serta kuasa Tuhan bersamanya hanya tameng dari keengganannya mematuhi prokes. Ikhtiyar hanya sebatas usaha kita, bukan penentu. Tetap seperti itu posisi ikhtiyar, ada ataupun tidak ada covid19.
Langganan:
Postingan (Atom)
TULISAN POPULER
Gaya Melampaui Fakta
Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...
