Organisasi didirikan oleh founding fathers-nya, salah satunya adalah untuk merespons dinamika di sekitarnya. Harapannya, organisasi yang didirikan dapat menjadi jurus baru dalam menghadapi permasalahan di sekitarnya. Namun sebagaimana dasarnya logika dalam social sciences yang selalu mengasumsikan continuity, organisasi pun akan menghadapi dinamika yang terus berbeda di setiap periodesasi keorganisasian itu.
Minggu, 18 Maret 2018
Jumat, 16 Maret 2018
Selasa, 13 Maret 2018
Top Down Policy
Mainstream beropini bahwa pola iklim organisasi akan sejuk saat keputusan dilakukan bermula dari bawah (bottom up). Pada sisi berlawanan, pemimpin divonis otoriter ketika merumuskan kebijakan dari atas (top down). Dalam diskusi kali ini, kami justru mengajak anda untuk merenungkan betapa top
down policy ternyata tetap wajib dilakukan demi masa depan organisasi.
Selasa, 06 Maret 2018
Islam, Politik dan Ali Syari'ati
Penafsiran atas simbol-simbol yang akan memunculkan Islam yang multi-faces itu selanjutnya akan selalu melibatkan kompetisi dan persaingan demi penguasaan atas institusi-institusi, baik formal maupun informal, yang menyokong penafsiran itu. Demikian yang disimpulkan dalam kajian Dale F. Eickelman dan James Piscatori yang tertuang dalam bukunya, Ekspresi Politik Muslim (1998).
Sabtu, 03 Maret 2018
Intelektual Transformatif (Recycle Series)
Mahasiswa dapat
dikatakan sebagai momentum pelompatan status dari siswa. Karena tanggung jawab
social seorang mahasiswa lebih tegas bahkan lekat dengan kerja intelektualnya
sendiri.
Selasa, 27 Februari 2018
Haqiqah dan Syari'ah
Mencari ilmu adalah kewajiban kita semua, namun itu pun belum dijamin bahwa sang pencari ilmu itu meraih ilmu. Andaikan ditakdirkan sang pencari ilmu itu menjadi ilmuwan sekalipun, itupun bukan menjadi garansi ia akan menjadi pengamal dari ilmunya. Terakhir, saat beramal pun hanya Allah lah yang berkuasa untuk memutuskan apakah amal itu diterima (Maqbul) atau ditolak (Mardud). Terma maqbul-mardud, bukan domain syari'at tapi hakikat.
Senin, 19 Februari 2018
NU dan Nahdhiyyin
Logika dasar dari tulisan
ini bukanlah logika dikotomis yang memisahkan antara dua hal. Logikanya pun
jauh berbeda dengan logika judgmental yang kemudian mengarah pada entitas mana
yang benar dan mana yang salah. Bukan. Kami ingin mengurai disini bahwa NU dan
Nahdliyyin sesungguh beriringan, tak terpisahkan.
Langganan:
Postingan (Atom)
TULISAN POPULER
Gaya Melampaui Fakta
Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...
