Organisasi didirikan oleh founding fathers-nya, salah satunya adalah untuk merespons dinamika di sekitarnya. Harapannya, organisasi yang didirikan dapat menjadi jurus baru dalam menghadapi permasalahan di sekitarnya. Namun sebagaimana dasarnya logika dalam social sciences yang selalu mengasumsikan continuity, organisasi pun akan menghadapi dinamika yang terus berbeda di setiap periodesasi keorganisasian itu.
Bisa karena dinamika itu yang memang terus berubah, atau bisa juga akibat dari perubahan yang dilakukan oleh organisasi itu; pada dirinya maupun pada kondisi di sekitarnya.
Kemampuan organisasi agar tidak gagu menghadapi perubahan di sekitarnya serta kedigdayaannya untuk memproduksi tawaran perubahan bagi kondisi di sekitarnya adalah daya saing organisasi
Catatan ini hendak menawarkan 4 kemampuan (skills) yang menentukan saat kita hendak membangun dan mempertahankan daya saing organisasi.
Empat kemampuan yang kami maksud adalah: creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Keempat-empatnya seringkali dikenal dengan Kemampuan 4 C atau four C's Skills.
baca juga: Pembenahan Regulasi Penataan Organisasi
Kreativitas berasal dari akar kata create yang makna dasarnya adalah to make something new, membuat sesuatu yang baru. Kreativitas tidak hanya sebatas membuat sesuatu saja atau berbuat, tapi harus baru.
Kreativitas dipahami sebagai "trying new approaches to get things done equals innovation and invention". Kreativitas adalah mencoba pendekatan-pendekatan baru untuk menuntaskan sesuatu. Tindakan kreativitas tidak berbeda dengan inovasi dan penemuan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya (invention).
Sebagaimana halnya saat dibangun, upaya menjaga daya saing organisasi pun membutuhkan kreativitas. Sulit dibayangkan keberadaan organisasi akan mampu dipertahankan jika hilang daya kreativitasnya. Produk yang dihasilkan tidak ada yang baru.
Critical Thinking
Kreativitas dipahami sebagai "trying new approaches to get things done equals innovation and invention". Kreativitas adalah mencoba pendekatan-pendekatan baru untuk menuntaskan sesuatu. Tindakan kreativitas tidak berbeda dengan inovasi dan penemuan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya (invention).
Sebagaimana halnya saat dibangun, upaya menjaga daya saing organisasi pun membutuhkan kreativitas. Sulit dibayangkan keberadaan organisasi akan mampu dipertahankan jika hilang daya kreativitasnya. Produk yang dihasilkan tidak ada yang baru.
Critical Thinking
Hal kedua yang penting untuk mempertahankan daya saing organisasi adalah critical thinking. Pola critical thinking ini tidak cukup diterjemahkan hanya sekedar berpikir secara kritis, karena critical thinking harus dipahami sebagai "looking at problems in a new way", memperhatikan semua permasalahan dalam cara pandang yang baru dan "linking learning across all subjects and disciplines", menghubungkan pembelajaran lintas subyek dan disiplin ilmu.
Point pertama dalam critical thinking adalah menggunakan cara baru dalam menuntaskan permasalahan apapun. Bisa jadi masalah yang dihadapai organisasi adalah masalah yang sama. Dengan critical thinking kita diajari untuk memperlakukan masalah yang sama itu dengan cara yang berbeda.
Kedua, pola critical thinking mengajarkan kepada organisasi agar selalu memahami keterhubungan setiap hal dalam konteks pembelajaran plus menggunakan berbagai disiplin ilmu saat melihatnya.
Communication
Daya saing organisasi membutuhkan pilar komunikasi yang baik. Komunikasi dipahami sebagai "sharing ideas, thoughts, informations, and solutions", berbagi pelbagai ide, pemikiran, informasi, dan solusi. Ringkasnya, apa yang diperbuat oleh organisasi harus disampaikan, diketahui, dan dipahami oleh publik khususnya stakeholders dari organisasi tersebut.
Kreativitas yang diproduksi oleh organisasi harus dipahami oleh publik, program-program yang dijalankan pun harus diketahui oleh masyarakat, pun demikian dengan prestasi yang telah diukir organisasi layak untuk dikampanyekan ke area publik. Komunikasi menjadi pilar penting agar organisasi tetap berdaya saing.
Collaboration
Hal dasar yang membuat kita mudah mencapai cita-cita adalah kerja bersama. Kebersamaan itulah yang membuat kita berorganisasi. Adapun kolaborasi dipahami sebagai working together to reach a goal-putting talent, expertise and smarts to work. Kurang lebih, hampir tidak ada bedanya makna kolaborasi dengan asumsi dasar organisasi. Artinya, tanpa kolaborasi sulit kita sebut sebuah organisasi itu "berorganisasi".
Kerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan dengan meletakan SDM yang mempunyai kemampuan, keahlian, dan kecerdasan untuk bekerja. Itulah yang disebut kolaborasi. Jika diambil jalan pintas, kita dapat dengan mudah memahami bahwa tak mungkin sebuah organisasi dapat berfungsi dengan baik jika minim atau apalagi jika tidak ada penggabungan berbagai potensi SDM untuk bekerja bersama.
Walhasil, daya saing organisasi akan sangat membutuhkan keberadaan variabel penting manajemen, yaitu: kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Penggabungan keempat variabel itu akan menjadi jalan mudah bagi organisasi menempuh tahapan demi tahapan menuju organisasi yang efektif.
Bravo organisasi!
WHS
Kreativitas yang diproduksi oleh organisasi harus dipahami oleh publik, program-program yang dijalankan pun harus diketahui oleh masyarakat, pun demikian dengan prestasi yang telah diukir organisasi layak untuk dikampanyekan ke area publik. Komunikasi menjadi pilar penting agar organisasi tetap berdaya saing.
Collaboration
Hal dasar yang membuat kita mudah mencapai cita-cita adalah kerja bersama. Kebersamaan itulah yang membuat kita berorganisasi. Adapun kolaborasi dipahami sebagai working together to reach a goal-putting talent, expertise and smarts to work. Kurang lebih, hampir tidak ada bedanya makna kolaborasi dengan asumsi dasar organisasi. Artinya, tanpa kolaborasi sulit kita sebut sebuah organisasi itu "berorganisasi".
Kerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan dengan meletakan SDM yang mempunyai kemampuan, keahlian, dan kecerdasan untuk bekerja. Itulah yang disebut kolaborasi. Jika diambil jalan pintas, kita dapat dengan mudah memahami bahwa tak mungkin sebuah organisasi dapat berfungsi dengan baik jika minim atau apalagi jika tidak ada penggabungan berbagai potensi SDM untuk bekerja bersama.
Walhasil, daya saing organisasi akan sangat membutuhkan keberadaan variabel penting manajemen, yaitu: kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Penggabungan keempat variabel itu akan menjadi jalan mudah bagi organisasi menempuh tahapan demi tahapan menuju organisasi yang efektif.
Bravo organisasi!
WHS