Selasa, 03 Juli 2018

Mata Kepala Mata Hati

Mata kepala dilengkapi lensa super canggih sehingga mampu men-scan semua hal yang kasat dan sejurus kemudian dibangun seperangkat premis untuk membentuk kesimpulan tentang apa yang dilihatnya itu.

Tapi mata kepala hanya menyuguhkan tampilan luar segala sesuatu, ia tak diberikan bawaan lahir untuk melihat hal dibalik tampilan fisik itu.

[Renungan lainnya: Tanah

Mata kepala berwujud zhahir sehingga di-setting untuk mampu menilai zhahir sesuatu dalam landscape zhahiriyah. Tak mudah baginya untuk memahami ribuan hal yang tersimpan dan tersembunyi dibalik senyuman di wajah fisik.

[Renungan lainnya: Perut, Otak dan Hati]

Mata kepala menjadi jendela bagi otak untuk memberikan scoring atas apa yang lalu lalang di hadapannya. Tak ada kemampuan dasarnya untuk membangun asumsi mengapa dan untuk apa semua itu berlalu lalang.

[Renungan lainnya: Tangan]

Mata kepala dibatasi oleh dirinya yang memang diciptakan terbatas. Mata kepala dapat mensuplay informasi bagi otak dan hati tapi sajian informasi itu hanya sebatas pre-assumption yang acap kali bertolak belakang dengan hal yang sesungguhnya.

Apakah yang sesungguhnya itu?

Tampilan fisik oh tampilan... itu hanya peran yang sedang dibangun oleh sesuatu dihadapan sesuatu yang lain. Namun jatidiri yang sesungguhnya itu terbenam jauh di kedalaman hati yang tersimpan di dinding yang teramat kokoh. 

Sungguh, kita perlu sesekali memejamkan mata kepala agar perlahan melatih mata batin membuka kelopaknya.

Bersiaplah menerima kenyataan sesuatu yang disuguhkan oleh mata hati yang acap kali berbeda dengan sajian yang sebelumnya dihaturkan mata kepala. 

Hati-hati dengan hidangan mata kepala karena yang sesungguhnya ada di mata hati.

WHS

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...