Instansi pemerintah dibentuk untuk menjalankan tugas dan fungsi pemerintah dengan menempatkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) didalamnya yang berfungsi sebagai: pelaksana kebijakan publik; pelayan publik; serta perekat dan pemersatu bangsa (UU ASN Pas. 10). Terutama untuk menjalankan fungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa, ASN akan dihadapkan pada isu pola beragama karena variabel kebhinnekaan Indonesia itu salah satunya adalah agama. Lalu seperti apa pola relasi yang paling tepat antara skema manajemen ASN dengan pola beragama di negeri berbhinneka ini.
Selasa, 09 April 2019
Jumat, 29 Maret 2019
NKRI dan Ideologi Negara bagi ASN
Makna dasar keberadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah keberadaan negara itu sendiri. Negara hadir untuk memberikan pelayanan pada warganya, demikian pula ASN. Tugas dan fungsinya bermuara pada pelayanan publik, no more. Karena keberadaan ASN seperti itu, maka kehadirannya pun harus menjadi avant-gard dari negara beserta atribut-atributnya. ASN wajib menjaga keutuhan NKRI dan wajib menjadi pelindung ideologi negara, yaitu Pancasila.
Selasa, 26 Maret 2019
Move On Jabatan
Mutasi jabatan itu lumrah dilakukan dalam mekanisme organisasi. Dengan prosedur dan mekanisme standar, seyogyanya mutasi jabatan tidak perlu membuat heboh. Pegawai yang terkena mutasi pun cukup langsung memfokuskan diri pada tumpukan pekerjaan pada jabatan barunya. Bahkan, lebih dari itu, para pegawai harus move on dari jabatan lamanya dan menyegerakan diri untuk melaksanakan tugas pada jabatan barunya.
Jumat, 22 Maret 2019
Menuju Masa Depan
Lipatan waktu hanya menyediakan tiga ruang saja untuk yang melaluinya; masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu adalah sejarah yang tak bisa diulang atau direvisi, it's already happened; masa kini adalah realita, dan masa depan adalah harapan dan cita-cita. Masihkah kita akan menghabiskan energi untuk berkutat di masa lalu? Tidak dan jangan!
Kamis, 14 Maret 2019
Agama Madzhab al-Googliyah
Trend keberagaamaan kaum millenial saat ini adalah berguru pada tokoh yang bermunculan di dunia maya. Berkonsultasi pada Mbah Google dengan berselancar dengan searching engine paling populer "Google". Terciptalah kemudian umat beragama bermadzhab al-googliyah: bersandar pada sumber yang terserak di laman world wide web. Salahkah jika kita terdaftar di madzhab al-googliyah itu?
Kamis, 28 Februari 2019
De-ideologisasi versi Althusser
Sebagai 'penyambung lidah' kalangan gramscian, konsep
Louis Althusser tentang ideologi dapat dikatakan melanjutkan apa yang telah
dijelaskan oleh Gramsci dalam teori hegemoninya. Ideologi dalam konsep
Althusser adalah dialektika yang dikarakteristikkan dengan kekuasaan yang tidak
seimbang atau dominasi. Bagi Althusser konsep ideologi lebih merupakan praktek
dibandingkan ide atau gagasan.
Selasa, 26 Februari 2019
Langganan:
Postingan (Atom)
TULISAN POPULER
Gaya Melampaui Fakta
Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...
