Minggu, 31 Oktober 2021

Nabi Muhammad SAW di Mataku

Sekilas seorang sahabat, kakak, dan guru, penulis mengirimkan catatan reflektifnya tentang Milad Nabi Muhammad SAW. Tetiba penulis terhenyak. Mengapa tidak diungkapkan saja rasa cinta itu lewat yang kita bisa; tulis! Namun ternyata ketika judul mulai dipilihkan, tidak mudah merangkum sedemikian kalimat yang lalu lalang di pikiran. Cukup singkat saja; Nabi Muhammad SAW di Mataku. Karena hanya berdasar perspektif personal, catatan pun akan dibiarkan mengalir dan bisa jadi terpatah-patah. Cuma satu saja yang penulis janjikan; semua ini tentang kekaguman, kecintaan, dan kerinduan. 

Rabu, 27 Oktober 2021

Team Work Fungsional (an imaginative stories)

Penyederhanaan birokrasi yang ditabuh Presiden Jokowi di awal periode kedua kepemimpinannya bukan soal jabatan administrasi dipangkas, tapi ternyata yang lebih ramai jadi perbincangan di kalangan ASN adalah tentang bagaimana pola kerja setelah kebanyakan para pejabat eselon III dan IV itu beralihstatus menjadi pejabat fungsional. Tema inilah yang akan kita diskusikan; pola kerja birokrasi pasca penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional efek dari penyederhanaan struktur organisasi.

Senin, 25 Oktober 2021

Sabar Seperti Air: Unstoppable!

Sabar sudah menjadi terma universal, bukan sebatas agama saja. Meski berasal dari kata Bahasa Arab, kata sabar sudah diserap menjadi bahasa Indonesia, kata sabar sudah meng-indonesia. Bahkan, saking mengindonesianya kata sabar, sampai maknanya meleset jauh dari rumus dasarnya.

Jumat, 22 Oktober 2021

Penyederhanaan Birokrasi; Pemahaman Utuh-Sederhana

Penyederhanaan Birokrasi. Demikianlah Presiden Jokowi menegaskan dalam pidato pertama pada masa kepemimpinan nasional beliau yang periode ke-II. Sebagai salah satu langkah yang dilabeli "...akan kita lakukan dalam lima tahun ke depan", penyederhanaan birokrasi telah menjadi pemantik perubahan pola dan sistem birokrasi nasional yang dapat dikatakan paling revolusioner sepanjang sejarah. Catatan ini tidak akan mengurai secara detail, tapi disampaikan secara sederhana namun tetap diupayakan utuh.

Kamis, 21 Oktober 2021

Inkonsistensi Ikhtiyar

Pola sikap masyarakat dalam menghadapi pandemi covid19 terbelah dua. Terutama dalam kaitan dengan bagaimana posisi keterbatasan ikhtiar kita sebagai manusia dihadapkan dengan ketidakterbatasan kekuasaan Tuhan. Sebelum covid19, tidak sedikit dari kita yang berpendapat atau bersikap seolah-oleh apa yang didapatkannya pure sesuai apa yang diusahakannya. Ia tanggalkan campurtangan Tuhan didalam usahanya. Ketika covid19, tetiba ia bawa serta kuasa Tuhan bersamanya hanya tameng dari keengganannya mematuhi prokes. Ikhtiyar hanya sebatas usaha kita, bukan penentu. Tetap seperti itu posisi ikhtiyar, ada ataupun tidak ada covid19.  

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...