Senin, 30 September 2019

Rizki Anak Shaleh

Saat tiba-tiba mendapatkan rizki yang tak terduga alias tanpa usaha, sang penerima sontak berucap bangga, "maklum, rizki anak shaleh". Lalu bagaimana jika rizki itu diterima orang lain, apakah yang tidak menerima rizki itu masih menyebut itu "rizki anak shaleh"?
Meskipun terkadang agak susah diakui, tapi sesungguhnya kita sering mendapatkan sesuatu yang tak terduga. Usaha tidak, kerja pun tidak, tapi tiba-tiba, "Mas, ini buat sampean, silahkan tandatangan surat tanda terima ini". 
Lalu, saat teman anda keheranan mengapa anda mendapatkan itu, "Biasa, rizki anak sholeh". Demikian anda melanjutkan. Wuih... keren.
Ungkapan rizki anak sholeh dalam contoh diatas menyiratkan dua hal. Pertama, pengungkap seolah mengklaim kalau dia orang sholeh sehingga wajar mendapatkan rizki yang tak diduga itu. Kedua, pengungkap menyatakan rasa syukur karena mendapatkan rizki yang tak terduga itu.
Perhatikan, ungkapan rizki anak sholeh itu ditukaskan saat ia menerima rizki itu. Lalu pertanyaannya kemudian, apakah ungkapan yang sama tetap akan diucapkan atau diubah dengan diametris "Ah, itu orang ga tau diri. Kerja ngga mikir ngga, dapet honor. Tuh duit haram. Bukan rizki anak sholeh tapi anak salah! ".
Bersyukurlah saat anda menerima rizki dan lakukan hal sama saat orang lain yang berbahagia. Jangan pongah menganggap bahwa rizki yang anda nikmati itu karena keshalehan anda, pun jangan menuduh bahwa rizki yang diterima orang lain itu rizki salah alamat.
Bersyukur selalu membahagiakan

Tabik!

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...