Senin, 04 September 2017

Regulasi ber-Konsekuensi

Apa yang akan kita obrolkan bukan regulasi tanpa konsistensi, seperti biasa kita lihat diluar sana. Yang kita diskusikan adalah fenomena regulasi yang tanpa konsekuensi, apapun. Regulasi hadir untuk mengatur, tentu outputnya adalah keberhasilan mengatur. Tujuannya atau outcome nya adalah keteraturan. Mengatur, teratur, dan keteraturan, itulah regulasi.

Efektivitas regulasi hanya bisa terjamin saat ia diperkuat oleh konsekuensi. Maksudnya, jika mengikuti regulasi jelas apa yang didapatkan dan jika melawan regulasi tegas apa akibatnya. Itulah konsekuensi regulasi.

Tanpa Konsekuensi, sulit dibayangkan regulasi itu akan bergigi. Pengaturan yang dilakukan serasa angin lalu yang diikuti silahkan, tidak pun tidak jadi masalah.

Jika tidak mengandung daya paksa, apa bedanya regulasi dengan anjuran atau himbauan? Tentu kembali ke target output-nya, regulasi harus sanggup mengatur. Tanpa kemampuan mengatur, ia bak macan ompong.

Bicara mengatur, bukankah karakter dasar manusia apalagi khalayak itu tidak bisa dan/atau tidak mau diatur. Nah, disitulah regulasi harus punya daya paksa. Istilah lain, dengan dipaksa baru aturan bisa terbiasa dan dilaksanakan.

Selain itu, regulasi hadir untuk memberi kepastian. Tidak ada kata 'semoga' dalam regulasi. Contohnya, jika menyusun dokumen analisis jabatan maka reward-nya jelas dan begitupun sebaliknya jika tidak menyusun dokumen analisis jabatan maka punishment nya pun pasti. Unfortunately, belum ada kejelasan tentang apa konsekuensi dari regulasi tentang keharusan menyusun dokumen analisis jabatan.

Tanpa ada kepastian tentang apa yang didapat dan apa akibat dari ketaatan dan pelanggaran pada regulasi, maka sulit dibayangkan regulasi itu berwibawa.

Walhasil, regulasi hadir bukan hanya asal hadir tapi butuh daya paksa dan garansi kepastian terkandung di dalamnya. Inilah yang disebut konsekuensi. Regulasi disebut 'ada' karena konsekuensi.

Apakah masih ada regulasi yang mandul di tempat anda bekerja?

Hari kerja pertama setelah idul adlha 1438 H
WHS

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...