Rabu, 23 Agustus 2017

Mengapa Pergi Haji Berkali-kali?

Tentu pertanyaan diatas tidak ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah yang membatasi orang pergi haji lebih dari sekali. Pertanyaan itu untuk "mempertanyakan" fondasi spiritual kita tentang satu ibadah yang butuh effort besar tapi dilakukan lebih dari sekali, padahal hanya diwajibkan satu kali saja seumur hidup.

Suatu hari di kediaman orang tua kami, datanglah tamu yang juga guru kami, yaitu: Abah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan. Saat itu, bukanlah kunjungan pertama kali beliau ke kediaman orang tua kami.

Di tengah keluarga besar kami, Abah Habib melontarkan pertanyaan, 

"mengapa kita pergi haji berkali-kali?". 

Tentu mudah ditebak, jawaban yang disampaikan berbau klise dan surface areaAda yang menjawab untuk mempertebal iman, untuk memastikan kesempurnaan ibadah haji, untuk meningkatkan intensitas melihat langsung ka'bah, untuk memperbanyak tabungan pahala bagi kebahagiaan akhirat, dan lain sebagainya.

[baca juga: Kapan pertolongan-Nya tiba]

Semuanya, dibalas oleh Abah Habib dengan santun, "ya benar tapi kurang tepat". "Namun, ingat ini baik-baik", Abah Habib menegaskan. 

"Alasan satu-satunya mengapa kita berhasrat besar untuk menunaikan Haji berkali-kali adalah mengulang isyhad di hadapan Baginda Rasul"

Jama'ah tertegun sejenak sambil menarik nafas.

Kita bisa menunaikan shalat ribuan kali disini, di tanah air, yang dengan kualitas tertentu, maka pahalanya akan selaras dengan shalat menghadap ka'bah secara langsung. Tapi dimana jasad Baginda Rasul bersemayam? Hanya di Madinah. 

Datanglah kesana. Sejenak berbisik di hadapan pusara Sang Baginda.... "Saksikanlah wahai tuanku, aku ini Hamba Allah yang ingin diakui menjadi ummatmu"

Titik. Hanya itu, karena menjadi ummat Rasul adalah segalanya.

Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad shahibil mu'jizatil baahirah!

Malam di tanah SIS Al-Jufri, Palu
WHS

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...