Selasa, 21 November 2017

Aksi Bela Ouput

Jika catatan untuk pengelola program pemerintah ini dibuat pilihan judul "serapan anggaran versus capaian output", pasti anda langsung memutuskan untuk malas membaca paragraf berikutnya karena jawaban anda langsung, "itu dua hal penting yang tidak perlu dipertentangkan!".

Jangan lupa, ada dan bisa jadi banyak yang pada periode semester kedua tahun anggaran juga langsung fokus pada salah satunya saja. Output dikalahkan oleh anggaran. 

Atau bisa juga anda tidak tertarik meneruskan bacaan tulisan ini karena berkesimpulan bahwa yang berkepentingan pada serapan anggaran itu cuma pada level elit saja. Jangan salah level terendah dari sebuah organisasi pun menunggu serapan anggaran yang tinggi, meskipun dengan diksi berbeda, "sudah cair belum ya?". Pertanyaan itu adalah dukungan pada serapan anggaran, bukan? 

Kalau demikian adanya, untuk kesekiankalinya capaian output ditaklukan oleh serapan anggaran. Lalu, apa yang kami tegaskan di judul, siapa yang tetap concern pada aksi bela output? 

Setidaknya ada tiga hal perlu diperhatikan dalam memastikan capaian output; pemenuhan organizational mandatory; koherensi dengan visi organisasi; dan kepuasan publik. 

Pertama, setiap organisasi hanya perlu dibentuk jika memiliki tujuan spesifik yang membedakannya dengan organisasi lainnya. Itulah yang dipahami dengan organizational mandatory (OM). Tanpa OM, keberadaan organisasi menjadi tiada. Output dikategorikan telah tercapai jika berkontribusi signifikan pada pemenuhan OM. 

Kedua, OM sebuah unit kerja terbangun dari distribusi tugas dan fungsi pada organisasi induknya. Distribusi dimaksud adalah terjemahan atas visi organisasi. Tidak mungkin ada OM yang tidak segaris dengan visi organisasi. Tentu lebih mustahil menduga sebuah output dianggap tercapai jika tidak koheren dengan visi organisasi. Jika dalam visi tercantum anti radikalisme, terasa berlawanan andaikan ada output penyusunan kurikulum yang justru mengandung content radikalisme. Kira-kira seperti itu. 

Terakhir, organisasi dihadirkan untuk mengelola sesuatu yang dibutuhkan publik. Kepuasan publik atau stakeholders dari sebuah organisasi menjadi detak jantung yang menggerakkan organisasi. Output program harus dapat menjadi bagian dari upaya pemenuhan kepuasan publik itu. Jika output tersebut tidak berhubungan (langsung ataupun tidak) dengan publik, tidak mungkin disebut tercapai. 

[baca juga: tak-hanya-evaluasi-program]

Walhasil, capaian output dan serapan anggaran memang tidak perlu dipertentangkan. Bukan karena sama-sama penting, tapi karena output tidak bisa dibandingkan dengan anggaran. Output program adalah pijakan eksistensial organisasi; faktor yang menentukan mengapa organisasi itu perlu ada. Sedangkan anggaran adalah variabel pendukungnya. 

Semester kedua tahun anggaran bukan kebut serapan anggaran, tapi Aksi Bela Output. 

Just my two cents 
Sambil nyruput kopi. 
WHS 

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...