Kamis, 25 April 2019

Sulitnya Bicara Ringkas

Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking sudah menjadi kebutuhan penting para profesional dewasa ini. Tulisan ini bukan tentang tips dan trick menjadi public speaker yang handal, bukan. Justru tulisan ini hendak menyindir kita yang terbiasa berbicara panjang lebar. Bicara ringkas seolah menjadi barang mahal yang sulit dibeli.

Ya, bicara succinct sudah sangat jarang dijumpai. Succinct, lebih dari fokus. Ia menukik langsung ke jantung topik utama. Podium saat ini dipenuhi oleh para public speaker yang handal berbicara lama, panjang, dan meluas. 

Saya tidak hendak menilai pembicara dalam durasi lama itu membosankan, tidak juga. Karena ada juga yang mampu berbicara panjang lebar tapi tetap mengesankan, bukan membosankan. Sekali lagi, kita diskusi tentang bagaimana berbicara ringkas.

Saat kita kecil, kebanyakan dari kita tak mau disuruh membacakan teks panjang. Kita kecil dulu akan berkeringat saat bicara di depan umum untuk durasi panjang. Itu kita dulu, beda dengan kini. Sekali pegang mic, susah berhenti bicara. Betul?

Setelah kita beranjak dewasa, berbagai informasi kita serap dan lalu lintas pengalaman kita lalui. Saat kita hendak berbicara di depan umum, wajar saja jika semua informasi dan pengalaman kita akan ikut mewarnai. Akhirnya, jadilah materi yang kita sampaikan berputar-putar.

Mau menyampaikan tentang Kecamatan Gambir saja, kita mulai dengan bicara Indonesia. Dari situ masuk ke subtopik pulau Jawa, lalu DKI Jakarta, setelah itu Jakarta Pusat, baru bicara Kecamatan Gambir. Long trip, bukan? Nah, bayangkan betapa sudah lelahnya energi kita saat membicarakan materi intinya, gegara pendahuluan yang terlalu panjang; starting yang terlalu jauh.

Sahabat, cobalah belajar untuk berpikir langsung pada topik utama. Sampaikan langsung apa topik intinya di menit pertama. Batasi pendahuluan hanya di lima menit pertama, setelah itu langsung gas poll mengarah ke target utama.

Waktu kecil, kita segan bicara banyak; sesudah dewasa kita kesulitan bicara singkat. Waktu kecil, kita sulit berlama-lama di depan umum; sesudah menua, kita sulit untuk meletakan mic dari genggaman tangan. 

That's life, an unlimited evolution!

Tabik,
'WHS

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...