Jumat, 28 Juni 2024

Mem-buka/buta-kan Matahati

Kebenaran atau jalan yang benar sesungguhnya teramat mudah kita temukan tanpa perlu tergantung pada teori atau konsep tentang kebenaran itu, karena pada dasarnya manusia diberikan piranti dalam dirinya untuk cenderung pada kebenaran. Piranti itulah yang kita sebut matahati. Saat matahati kita terbuka, dengan mudahnya kita lihat kerlipan kebenaran yang dapat bersinar saat kita asah dengan pengetahuan. Namun sebaliknya, saat matahati kita terbutakan, tiada satupun kebenaran tampak di pelupuk mata. Lalu, apakah yang kita lakukan dapat membukakan matahati atau justru membutakannya?

Rabu, 26 Juni 2024

Akhirnya, tentang diri sendiri

Tema tentang dinamika hubungan sesama manusia seolah tema abadi yang tak pernah tuntas oleh jutaan literatur. Bahkan ketika tema itu dipersempit sampai ribuan skala yang lebih spesifik, tetap saja muncul berbagai subtema lainnya yang seolah membuat kajian tentang hubungan sesama manusia itu memang open ended. Begitupun tentang hasad atau iri dengki, saya telah menulis tema itu dengan berbagai angle, tetapi selalu ada angle lain yang perlu ditambahkan kaitan tema tersebut. Kini saya beranikan diri untuk mencantumkan kata "akhirnya" pada catatan kali ini, meskipun tema tentang hubungan sesama manusia, tema tentang hasad atau iri dengki. But, this is --in my mind-- the next level of this kind of topic.

Gaya Melampaui Fakta

Perlu dinyatakan terlebih dahulu bahwa catatan ini bukan tentang dogma agama tentang takdir yang sepenuhnya hak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini a...